SELAYANG PANDANG KABUPATEN KONAWE UTARA
https://visitkonutkab.blogspot.com/2016/11/selayang-pandang-kabupaten-konawe-utara.html
RINGKASAN GAMBARAN UMUM KABUPATEN KONAWE UTARA
Kabupaten Konawe Utara merupakan salah satu daerah tingkat
dua kabupaten dan kota di provinsi Sulawesi tenggara. Konawe utara terletak di
sebelah utara dari jazirah tenggara pulau Sulawesi di bagian selatan garis
khatulistiwa.
Kabupaten Konawe Utara dengan ibukota Wanggudu merupakan
pemekaran dari Kabupaten Konawe, yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor
13 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II di Provinsi
Sulawesi Tenggara. Secara geografis Kabupaten Konawe Utara melintang dari Utara
ke Selatan antara 02'97" dan 03'86" Lintang Selatan, membujur dari Barat ke
Timur antara 121'49" dan 122'49" Bujur Timur.
Kabupaten ini, berbatasan dengan
Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah dan Kecamatan Routa (Kabupaten
Konawe) di sebelah Utara dan Timur; Kabupaten Konawe di sebelah Selatan dan
Kabupaten Kolaka di sebelah Barat; dan mencakup perairan laut banda dan arafura
yang merupakan jalur utama transportasi laut domestic. Letak yang strategis
inilah yang menjadikan daerah ini sebagai jalur perdagangan nasional maupun
internasional terutama komoditi hasil tambang berupa nikel.
Sarana transportasi menuju konawe utara cukup beragam dengan
akses yang mudah dijangkau. Dari Jakarta ada sejumlah penerbangan menuju
kendari ibukota provinsi Sulawesi tenggara yang kemudian melalui jalur darat
sejauh 150 km ke utara Sulawesi tenggara hingga tiba di kota wanggudu ibukota
konawe utara yang berjarak tempuh selama 3 jam. Kota wanggudu ini juga dapat
dicapai melalui penerbangan dari Surabaya lewat Makassar menuju kendari atau
melalui laut dari pelabuhan-pelabuhan laut di Indonesia serta melalui darat
dari kota kota provinsi di Sulawesi dengan jalur trans Sulawesi.
Letak yang strategis inilah yang akan menjadikan daerah ini
sebagai jalur akses ekonomi dari komuditas andalan Konawe Utara dan Sulawesi
Tenggara.
Kabupaten ini memiliki luas daratan sekitar 500.339 ha atau
13,38% dari luas wilayah daratan Sulawesi Tenggara serta luas perairan sekitar
11.960 km2 atau 10,87% dari luas perairan Sulawesi Tenggara, dengan garis
pantai sepanjang 311,11 kilometer dan dipadati sekitar 67 ribu penduduk yang
tersebar di 13 kecamatan dan 158 desa dan 11 kelurahan dengan Wanggudu sebagai
ibukotanya.
Konawe utara adalah daerah di Sulawesi tenggara yang kaya
akan sumber daya pertanian, perkebunan, kehutanan, pertambangan dan tentu saja
sumberdaya laut yang seakan tak ada habisnya. Wilayah geografisnya yang
terletak dipesisir timur jazirah tenggara pulau Sulawesi dan pada bagian
selatan khatulistiwa memiliki topografi permukaan tanah yang pada umumnya
bergunung, bergelombang dan berbukit yang mengelilingi dataran rendah yang
sangat potensial dengan ketinggian rata-rata berkisar 100 meter dari permukaan
laut membuat kabupaten ini memiliki iklim tropis yang menghasilkan sumberdaya pertanian
yang berkualitas tinggi.
Hasil pertanian yang berupa tanaman pangan yang tumbuh subur
didaerah ini antara lain adalah padi yang tumbuh subur disawah maupun di
ladang, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar dan
masih banyak lagi yang semuanya tumbuh dengan berlimpah dan tersebar diseluruh
wilayah Konawe Utara.
Di sektor perkebunan, Konawe Utara juga sebagai penunjang
produksi komuditi kakao bagi Sulawesi tenggara, dimana provinsi ini terkenal
sebagai penghasil kakao terbesar di Indonesia, bahkan perkebunan kakao tersebar
pada lahan lebih dari 3000 hektar merupakan komuditas unggulan daerah ini yang
terdapat hampir diseluruh kecamatan dan desa.
Kabupaten ini mampu menjadi pemasok produksi kakao Sulawesi
tenggara pertahunnya sekaligus mengangkat popularitas Sulawesi tenggara yang
dikenal sebagai daerah yang memiliki kebun kakao rakyat terluas di Indonesia.
Peran kakao di konawe utara sangatlah penting bagi penunjang ekonomi masyarakat
dan dunia usaha. Bahkan perkebunan kakao merupakan penyerap tenaga kerja
terbesar di kabupaten ini.
Konawe utara merupakan penghasil kelapa sawit, kelapa, cengkeh,
jambu mete yang juga dikenal berkualitas tinggi. Di kabupaten ini terdapat 4
perusahaan berinvestasi di sektor perkebunan kelapa sawit dengan izin
pemanfaatan lahan berkisar 52 ribu hektar, diantaranya, PTPN XIV dengan luas
lahan sekitar 20 ribu hektar, PT. DAMAI JAYA LESTARI (DJL) dengan luas lahan 16
ribu hektar dan PT. SULTRA PRIMALESTARI (SPL) 8 ribu hektar.
Konawe utara mempunyai potensi besar dibidang perhutanan,
lebih dari 385 ribu hektar wilayah ini merupakan kawasan hutan. Menurut
fungsinya kawasan hutan dikabupaten ini terbagi menjadi 5 jenis hutan yaitu
hutan produksi biasa, hutan produksi terbatas, hutan lindung, hutan wisata dan
hutan produksi yang dapat di konfersi.
Saat ini pemerintah daerah sedang menata kembali fungsi
kawasan hutan untuk mendorong adanya industry dan pengolahan. Semua upaya ini
diharapkan dapat menciptakan peluang kerja dan membuka jalur investasi. Seluruh
kehidupan budidaya laut didunia ada di Sulawesi tenggara termasuk di kabupaten
konawe utara karena tempat ini merupakan transit perjalanan ikan dari belahan
dunia barat dan timur.
Komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi di
kabupaten ini antara lain, budi daya kakap dan ikan putih, kerapu, tiram,
kerang dara, teripang , kerang mutiara dan abalone serta rumput laut. Perairan
diwilayah ini dianggap strategis untuk budidaya rumput laut. Sat ini terdapat 5
lokasi untuk pengembangan rumput laut untuk pemasok bahan baku bagi industry
rumput laut di Sulawesi tenggara. Sungguh sebuah potensi yang menjanjikan.
Konawe utara kini dikenal sebagai salah satu tujuan
pariwisata domestic di Sulawesi tenggara. Alamnya yang cantik serta budayanya
yang beraneka ragam memang merupakan daya tarik tersendiri bagi turis domestic maupun
manca Negara. Gugusan pulau-pulaunya memiliki pantai indah dengan pasir
putihmya.
Kabupaten Konawe Utara memiliki beragam potensi wisata yang
unik, terutama obyek wisata bahari mempunyai pesona yang sangat memukau seperti
pada Taman Nasional Laut dan Kawasan Andalan Teluk Lasolo di gugusan
pulau-pulau karang ke Pulau Labengki. Ini tentunya merupakan peluang bagi
pengembangan destinasi wisata bahari dengan segala keanekaragamannya yang
ditopang dengan kearifan lokal dari kultur budaya di daerah ini.
Pulau Labengki yang kini dikenal di mancanegara dengan
keindahan panorama alamnya yang indah menyuguhkan ‘Surga Baru’ destinasi wisata
di Sulawesi Tenggara, Indonesia. Destinasi wisata pantai yang tidak kalah
menariknya bagi wisatawan ini tertata apik di sepanjang pesisir pantai
membentang dari Utara ke Selatan Kabupaten Konawe Utara yang berbatasan
langsung dengan Laut Banda yang kaya dengan keindahannya.
Ini dapat dijumpai saat berkunjung di Konawe Utara, seperti
keindahan panorama Pantai Matanggonawe dan Pantai Panggulawu di Kecamatan Sawa,
Pantai Tanjung Taipa di Kecamatan Lembo. Tidak hanya itu, Permandian Air Panas
Wawolesea dengan keindahan panoramanya menjadi tujuan wisata andalan di daerah
ini.
Di Konawe Utara juga terdapat wisata alam dan pegunungan yang
eksotis termasuk beberapa danau dan air terjun yang indah, seperti yang berada
di Kecamatan Asera, Oheo dan Wiwirano.
Pantai Taipa adalah sebuah destinasi wisata yang sering
dikunjungi Masyarakat Konawe Utara dan sekitarnya. Pantai ini berjarak sekitar
72 km dari Kota Kendari ibukota Sulawesi tenggra. Pantai ini juga menjadi salah
satu kebanggaan masyarakat didaerah ini yangcukup terkenal dengan panorama
alamnya yang indah, udaranya yang sejuk dan terhampar pasir putih yang sangat
luas.
Tambang yang potensial dari Kabupaten ini. Penyebarannya
hampir secara merata di seluruh wilayah di Kabupaten ini. Cadangan nikel Konawe
Utara lebih dari 34 juta m3 terhampar di atas lahan seluas lebih dari 71 ribu
ha. Sampai saat ini terdapat lebih dari 100 perusahaan penambang yang akan
eksis mengolah sumber daya mineral daerah ini. Cadangan emas di Bumi Konawe
Utara ditaksir mencapai puluhan ribu ton. Kendatipun itu kandungan mineral emas
di Kabupaten ini masih dalam tahap penelitian dan penyelidikan umum.
Penyebarannya kebanyakan di Kecamatan Wiwirano dengan luas lahan lebih dari
1300 ha.
Potensi pertambangan yang tak kalah pentingnya adalah minyak
bumi, pasir kuarsa, endapan besi, marmer , granit, batu gamping, pasir besi,
kromit, pasir silica dan magnesit. Pertambangan adalah industry yang dianggap
penting untuk menyumbangkan pendapatan daerah ini. Begitu pentingnya sehingga
pemerintah daerah konawe utara mencanangkan areal pengolahan hutan seluas 49
ribu ha, sekitar 62,3 % untuk dimanfaatkan sebagai areal pertambangan, areal
pertanian, dan perkebunan dalam rangka mewujudkan kawasan industry pertambangan
nasional di provinsi Sulawesi tenggara.
Sebagai kabupaten yang sedang berkembang dan dalam rangka
mempersiapkan diri untuk menjadi tempat berinvestasi. Konawe utara terus
berbenah diri dalam menyiapkan infrastruktur penunjang industry.
Sejak tahun 2010 lalu, telah ada penambahan pembangkit
listrik sebesar 30,5 megawatt untuk pemenuhan kebutuhan Sulawesi tenggara
menjadi pusat industri pertambangan nasional. Dan bagi pemerintah kabupaten
konawe utara telah mengambil langkah kongkrit dalam menunjang upaya tersebut.
Pemanfaatan sumberdaya energy dan dibangunnya sejumlah pembangkit listrik
perdesaan adalah sebuah wujud nyata dari komitmen membangun konawe utara.
Perbaikan dan penambahan jalan raya serta sarana transportasi lain seperti
terminal pun terus dilakukan, bahkan hingga sampai kepelosok daerah terpencil
dan terisolir.
Sumber daya manusiapun tak luput dari persiapan, pembangunan
sekolah, pembangunan sarana dan prasarana untuk pemenuhan sumberdaya manusia
yang professional terus dilaksanakan untuk semakin mempersiapkan seluruh
potensi Sumberdaya Manusia Konawe Utara, dalam rangka menyambut datangnya
investor baik dari dalam maupun luar negeri.
Konawe utara tengah bersiap diri, potensi alamnya yang sangat besar ditambah semangat pembangunan masyarakatnya serta dukungan penuh dari gubernur, bupati dan pemerintah daerah, melapangkan jalan bagi kabupaten ini menyambut masa depan yang lebih cerah. (Jems)